KURIKULUM 2013 - penjelasan, pro dan kontra


KURIKULUM 2013


    Seperti yang telah kita ketahui, kuriulum 2013 merupakan kurikulum yang telah di tetapkan oleh Dinas pendidikan Indonesia sejak tahun 2013 lalu. Awalnya kurikulum ini masih memasuki masa percobaan di beberapa sekolah saja. Tahun 2014, kurikulum ini mulai di gunakan di sekolah-sekolah. Pada saat itu sekitar 6.326 ribu sekolah yang menggunakan kurikulum ini.Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, pelaksanaan Kurikulum 2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk sementara kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah melaksanakannya selama 3 (tiga) semester, satuan pendidikan usia dini, dan satuan pendidikan khusus. SMPK ST. MARIA 2, baru mulai menggunakan kurikulum ini di tahun ajaran 2015-2016 dan masih di laksanakan hingga tahun ini.


ASPEK PENILAIAN 

Aspek penilaian kurikulum 2013 ialah sebagai berikut ;

 1. Pengetahuan.

 2. Spiritual.

 3. Sosial.

 4. Keterampilan.   

 

KURIKULUM 2013 MENURUT PARA SISWA

Kurikulum 2013 memang di buat oleh dinas pendidikan untuk membuat siswa menjadi lebih mandiri. Banyak siswa yang setuju dengan kurikulum ini. Namun masih saja ada siswa yang kurang setuju dengan kurikulum ini. Kurikulum 2013 memiliki banyak sekali buku yang menambah ilmu pengetahuan siswa. Namun karena terlalu banyak nya buku siswa menjadi malas untuk membaca semuanya. Para siswa lebih menyukai sesuatu yang ringkas, padat dan jelas. Tak seperti kurikulum 2013 yang kata-kata di bukunnya hanya di ulang dan diputar-putar, kurikulum 2006 yang hadir sebelum kurikulum 2013 jauh lebih menyenangkan bagi para siswa. 

    Pro dan kontra terus saja bermunculan. Bagi kebanyakan siswa, kurikulum 2013 menjadi kurikulum terberat yang pernah di tanggung. para siswa di paksa mandiri. Banyak juga guru yang memanfaatkan hal ini. Ada sebagian guru yang tak pernah memberi catatan atau penjelasan pada muridnya dengan alasan 'Para murid harus bisa mandiri dengan belajar sendiri' alasam yamg klise menurut saya. Dengan kurikulum 2013 ini, makin banyak saja guru yang bersikap seenaknya dan menambah beban siswa. Banyak juga siswa yang merasa bahwa mereka di jadikan sebagai bahan percobaan kurikulum 2013. "Bila tidak berhasil pada siswa, ya tinggal di ganti saja." Itu yang para siswa pikirkan. Saya sendiri sebagai siswa, berharap kurikulum ini segera di ganti dengan kurikulum baru, atau lebih baik kembali ke kurikulum 2006 atau yang biasa di sebut Kurikulum tingkat satuan pendidikan.

 

MANFAAT KURIKULUM 2013 

  1. Dalam kurikulum ini, para siswa dapat memahami materi lebih dalam karena adanya jam pelajaran tambahan bagi siswa.
  2. Para siswa dapat mempresentasikan dan menunjukan hasil pelajaran yang telah mereka peroleh dari pelajaran.

3. Para siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar dan tak terlalu bergantung pada guru.

4. Para siswa di minta bertanya sehingga mereka paham betul apa yang sedang di ajarkan guru.

5. Mereka menjadi lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif karena adanya bidang keterampilan. 

6. Berkembang secara jasmani dan rohani nya. Dalam kurikulum 2013 terdapat aspek spiritual yang membuat siswa harus memulai sesuatu dengan berdoa. 

 

KEKURANGAN KURIKULUM 2013  

1. Guru menjadi kurang inovativ dalam memberi materi pelajaran. 

2. Hanya cocok untuk sekolah dengan guru berpendidikan tinggi serta teknologi yang memadai.

3. Minimnya fungsi UN dalam penentu kelulusan siswa.

4. Karena di paksa belajar mandiri, banyak siswa yang menjadi malas pergi ke sekolah dan lebih memilih untuk belajar di rumah.

 

 


 

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN KARAKTER DAN KURIKULUM 2013

    Fungsi kurikulum 2013 yang paling utama adalah pendidikan karakter generasi muda. Namun  banyak pihak yang berpendapat bahwa kurikulum ini malah membunuh karakter bangsa. Tanpa adanya kurikulum 2013 pun, para siswa juga bisa mendapat pendidikan karakter di sekolahnya. Orang tua juga banyak yang tidak setuju dengan kurikulum 2013 karena membuat anak mereka menjadi belajar terus menerus tanpa memperhatikan kesehatan mereka. Kurikulum ini membuat banyak anak bangsa yang menghabiskan waktu untuk belajar ketimbang bermain di luar ruangan seperti anak Indonesia biasanya. Karakter mendalam dari diri anak menjadi hilang karena kurikulum ini. 


 

 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teknologi Informasi - pengertian, fungsi, dan sejarah

Lee Jong Suk - Biodata dan Biografi